semua mobil terasa lambat saat aku duduk di kursi depan kampus..
musik klasik dari mp4ku terlantun dengan damai. kutatap pohon kamboja yang tumbuh di samping halte bis terlihat indah. ditengah masalah yang bertumpuk ini suasana ini sedikit menghibur..
aku teringat semalam saat hangout bersama teman-temanku, banyak wanita-wanita muda bertaburan di jalanan kota yang haus akan nafsu dan uang.
nongkrong dengan berbotol-botol bir dan dirangkul para pria seakan pingin melepaskan hasrat kesendirian mereka.
harga diri tak lagi menjadi barang mahal..
kepercayaan akan kasih sayang sang khalik pun sudah menjadi dongeng waktu kecil.
realitas kehidupan sudah mentranformasikan sesuatu yang tabu menjadi terang.
kasih sayang dan bimbingan orang-orang terdekat akhirnya menjadi salah satu senjata yang paling ampuh.
kepercayaan agnostic mewabah..
apakah ini sebuah pelarian? ataukah pilihan?
haruskah kita membiarkan generasi kita nanti akan mempertanyakan sebuah pertanyaan ambigu antara malu dan mengharapkan belas kasih.
sebuah kehidupan nyata yang tidak sempat terpikirkan saat aku kecil..