kubuka pintu tendaku saat hari mulai cerah dan ku sapa "selamat pagi" kepada danau segara anak
perasaanku tak bisa ditipu, aku bagaikan orang asing di negeri sendiri. hamparan perbukitan bagaikan perbukitan alaska tepat di hadapanku.
terlintas sudah kenangan masa kecil saat sering ku baca buku atau pun majalah yang ada gambar pemandangan alamnya, selalu ku gunting gambarnya dan ku tempel di buku pelajaranku.
segelas coffemix panas menemaniku untuk menulis saat pulpen ini mulai macet. tapi tak menyerah, kubuka isi pulpennya kemudian ku kibaskan agar berfungsi kembali.
fenomena alam bagaikan mimpi ini takkan ku lewatkan begitu saja. sebuah petualangan seru bersama hati yang tak menentu mewarnai perjalanan sang petualang.
suara gelak tawa sahabat-sahabatku saat memancing berhamburan di danau..gelak tawa lucu saat ikan sebesar gantungan kunci tersangkut di kail mereka menghangatkan suasana.
sungguh bebasnya aku pagi ini..
hei gadis yang mungkin masih tertidur lelap di sebelah gunung dan lautan, apakah kau merasakan apa yang kurasa pagi ini?
aku memimpikanmu kemarin malam. tampak sangat jelas dan begitu dekat denganku hingga tak mau aku membuka kan mataku dan berharap kau berada di sini menemaniku menghirup sejuknya udara ditemani daun pohon pinus yang lambat bergerak.
nostalgia impian ini membuatku sangat resah, pingin sekali aku mengajakmu berkeliling danau ini dan menyaksikan aliran larva yang bergerak perlahan dari gunung baru, meresapi dinginnya angin saat semuanya terasa seperti di buku.
raihlah pulpen ini dan tulislah apa yang kau rasa agar ku tau apa isi di hatimu yang selama ini hanya bisa ku terka.
bagaikan badai di puncak rinjani yang kulewati kemarin subuh, perasaanku ini padamu..
